Padang, Sumbarkita.com - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Danau Singkarak menjadi proyek strategis yang akan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat Sumatera Barat. Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyatakan dukungannya terhadap investasi PLN Indonesia Power dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) ini.
Pernyataan tersebut disampaikan Mahyeldi saat menerima audiensi dari PLN terkait progres PLTS Terapung Danau Singkarak di Ruang Rapat Istana Gubernuran, Kamis (2/1/2025). Menurutnya, proyek ini sejalan dengan program pengembangan EBT yang sedang digalakkan di Sumatera Barat.
"Proyek ini sangat sesuai dengan program energi baru dan terbarukan yang sedang kita kembangkan. Sumatera Barat memiliki potensi besar di bidang EBT ini," jelas Mahyeldi dalam keterangan tertulis.
Vice President Pengembangan Bisnis PT PLN Indonesia Power, Hendry Asdayoka Putra, mengungkapkan bahwa proyek PLTS Terapung Danau Singkarak akan dilaksanakan dalam tiga tahapan utama. Tahap pertama adalah perencanaan selama satu tahun, dilanjutkan dengan tahap konstruksi sekitar dua tahun, dan tahap operasional yang akan berlangsung selama lima tahun ke depan.
Proyek bernilai investasi Rp900 miliar ini akan dikelola secara mandiri oleh PT Indo ACWA Tenaga Singkarak (IATS). Perusahaan berkomitmen melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat setempat melalui berbagai program pemberdayaan.
Di bidang pendidikan, perusahaan menyediakan beasiswa untuk kuliah di universitas Arab Saudi, bantuan pendidikan bagi siswa sekolah, dan dukungan fasilitas pendidikan. Program ini juga mencakup renovasi tempat ibadah, khususnya surau-surau yang membutuhkan perbaikan.
Mahyeldi menekankan pentingnya pasokan listrik yang stabil, mengingat jaringan listrik di Sumatera yang saling terkoneksi. Menurutnya, stabilitas listrik akan mendukung berbagai aktivitas masyarakat, termasuk sektor pariwisata.
"Keberadaan PLTS Terapung Danau Singkarak akan mempercantik kota-kota di Sumatera Barat, baik di siang maupun malam hari. Cahaya lampu yang gemerlap di malam hari dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan," ungkap Mahyeldi.
Dalam aspek ekonomi, PT PLN Indonesia Power berencana memberikan bantuan peralatan kepada nelayan di sekitar lokasi proyek. Hal ini dimaksudkan agar aktivitas ekonomi masyarakat tetap dapat berjalan beriringan dengan pembangunan PLTS.
Hendry menegaskan bahwa proyek ini juga akan mendukung pengembangan ekowisata ramah lingkungan melalui kerja sama dengan pelaku wisata lokal. Selain itu, pemberdayaan UMKM menjadi salah satu fokus untuk memperkuat perekonomian lokal.
Terkait status tanah ulayat, Mahyeldi mengingatkan pentingnya pendekatan yang tepat dalam proses pembebasan lahan. "Investor harus jelas asal-usul dan tujuannya. Pengukuran tanah harus melibatkan masyarakat untuk menghindari masalah di kemudian hari," tegas Mahyeldi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menyampaikan bahwa proyek PLTS Terapung Danau Singkarak merupakan hasil kerja sama PLN Indonesia Power dengan investor Arab Saudi. Menurutnya, proyek ini akan menjadi ikon baru pariwisata Sumatera Barat.
"PLN Indonesia Power bersama investor Arab Saudi akan membangun PLTS terapung di Danau Singkarak. Ini merupakan investasi yang sangat besar yang masuk ke Sumatera Barat, nilainya fantastis Rp900 miliar," ujar Andre saat meninjau kesiapan uji coba Tol Padang-Sicincin, Sabtu (7/12/2024).
Dengan berbagai program yang direncanakan, PLTS Terapung Danau Singkarak diharapkan tidak hanya menjadi solusi energi terbarukan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.